Main Article Content

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kesadaran self hygiene melalui pembuatan clay dari sabun di SD. Kegiatan ini dilakukan melalui 4 tahap yaitu perencanaan dengan mengadakan survey lapangan dan penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan, pelaksanaan dengan mensosialisasikan dan mempraktekkan cara pembuatan clay dari sabun, monitoring melalui pengawasan terhadap hasil kerja yang dilakukan dan evaluasi. Berdasarkan pretes dan postes yang dilakukan,terdapat peningkatan yang cukup signifikan  terhadap kesadaran guru terkait self hygiene melalui pembuatan clay dari sabun. Hal ini dibuktikan melalui hasil perhitungan selisih rerata nilai pretes dan postes guru. Ini mrmbuktikan bahwa pembuatan clay dari sabun mampu menjadi salah satu alternaif dalam meningkatkan kesadaran self hygiene guru untuk nantinya kegiatan ini dapat diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.

Keywords

Self Hygiene Clay Sabun

Article Details

How to Cite
Suci Perwita Sari, & Eko Febri Syahputra Siregar. (2020). Peningkatan Kesadaran Sellf Hygiene melalui Pembuatan Clay dari Sabun di SD. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 95-101. https://doi.org/10.31960/caradde.v3i1.469

References

  1. Arini, H. 2012. Mengapa Seorang Ibu HArus Menyusui?. Cetakan I. Yogyakarta: Flash Book.
  2. Hidayat, Aziz Alimul. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
  3. Munir, Syahrul. 2014. Kisah Sukses Pengusaha Souvenir “Clay Tepung” di Salatiga. (diakses pada 10 Juni 2020). http://amp/kompas.com/money/read/2014/08/01/100000826/Kisah.Sukses.Pengusaha..Souvenir.Clay.Tepung.di.Salatiga
  4. Murti, Aprilica Maggalaning. 2010. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Hygiene Organ Reproduksi pada Siswa Kelas X di SMAN 1 Sambungmacan Sragen. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
  5. Prabawa, Yoga Nurhidayat. 2016. Peningkatan Keteraplian Membuat Clay Menggunakan Bahan Tepung Bagi Siswa Tunarungu Kelas II B SLB Negeri Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
  6. Reddy, R Sudhakara. (2014). Oral Hygiene Practices and habits among Dental Students and Staff in a Dental College, India. Chumhuriyet Dental Journal Volume 27 Issue 1 (7-13).
  7. Rohmah, Fitri Nur. 2015. Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Animasi Personal Hygiene pada Siswa Di MI Baki”. Jurnal tidak terpublish. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  8. Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
  9. Yuliana Rakhamawati.2014. Pentingnya self hygiene. (diakses pada tanggal 25 November 2019) https://www.kompasiana.com/yulianarakhmawati/54f94e87a3331176178b4b14/pentingnya-personal-hygiene#
  10. Zakiudin, Ahmad. 2016. Perilaku Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Santri di Pondok Pesantren Wilayah Kabupaten Brebes akan Terwujud Jika Didukung dengan Ketersediaan Sarana Prasarana. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. II Nomor 2 Agustus 2016.