Main Article Content

Abstract

Bullying merupakan bentuk perilaku agresif yang sering dilakukan anak atau individu  secara sengaja dan berulang-ulang untuk menyakiti anak atau individu lain demi mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. Orang tua berperan sangat penting untuk membentuknya dan selanjutnya mampu mencegah timbulnya perilaku yang tidak baik seperti bullying. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mencegah bullying, demi mewujudkan desa layak anak. Metode yang digunakan adalah Rural Apraissal, dengan pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian ini yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan pada orang tua sebanyak 23. Kesimpulan, meningkanya pengetahuan dan keterampilan orang tua dapat mencegah bullying pada anak, sehingga akan mendukung terwujudnya desa layak anak.

Keywords

Pengetahuan Keterampilan Orang Tua Bullying Desa Layak Anak

Article Details

How to Cite
Purwati, P., Japar, M., Wardani, S., & Rohmayanti, R. (2019). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua Untuk Mencegah Bullying Guna Mewujudkan Desa Layak Anak. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 228-233. https://doi.org/10.31960/caradde.v1i2.67

References

  1. Arifin, S. (2016). Kota Layak Anak Berbasis Kesehatan. Berkala Kedokteran, Vol.12, No.1, Feb 2016: 117-122, 12(1), 117. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/59304-ID-kota-layak-anak-berbasis-kesehatan.pdf
  2. Hariadi Samsul. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran LCD Proyektor dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS. Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 100-110 ISSN (Print) : 1858-4985, 11(1).
  3. Hidayati, N. (2012). BullyingpadaAnak: AnalisisdanAlternatif Solusi. INSAN, 14(01), 41. Retrieved from http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/artikel 5-14-1.pdf
  4. Kaufman D,M., M. K. . (2010). Teaching and Learning In Medical education: How theory can inform practice, dalam Understanding Medical education. London: Wiley-Blackwell.
  5. Krahe. (2005). Perilaku Agresif- Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogjakarta: Pustaka pelajar.
  6. M. SandyHershcovis,Tara C.Reich, and K. N. (2015). Workplace bullying: causes, consequences, and intervention strategies. Society for Industrial and Organizational Psychology, Inc. London. Retrieved from http://eprints.lse.ac.uk/66031/
  7. Menteri, P. (2011). Peraturan menteri Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak No. 11 Tahun 2011.
  8. Notoatmojo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
  9. Peter K Smith. (2016). Bullying: Definition, Types, Causes, Consequences andIntervention. Social and Personality Psychology Compass, 10(9), 519–532.
  10. Rahayu, florencia sapty. (2012). Cyber Bullying Sebagai Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi. Journal of Information Systems , Volume 8 , Issue 1 , April 2012, 8(1), 22. Retrieved from http://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/321/296
  11. Rumtianing, I. (2014). Kota Layak Anak Dalam Perspektif Perlindungan Anak. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Th. 27, Nomor 1, Pebruari 2014, 27(1), 7.
  12. Subiyakto, R. (2012). Membangun Kota LayakAnak:Studi Kebijakan Publik di Era Otonomi Daerah. SOSIO-RELIGIA,Vol. 10, No.1, Februari 2012, 10(1), 49. Retrieved from https://www.aifis-digilib.org/uploads/1/3/4/6/13465004/revisi_no_04._membangun_kota_ramah_anak_penulis_rudi_subiyakto.pdf
  13. Tumon, M. B. A. (2014). Studi Deskriptif Perilaku Bullying pada Remaja. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 3(1), 1.