Main Article Content

Abstract

Pemerintah berupaya meningkatkan pengembangan ekonomi lokal melalui kebijakan pengembangan desa wisata. Desa Lamajang merupakan salah satu desa wisata berbasis budaya dan alam yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Bandung sejak tahun 2011. Desa ini memiliki potensi alam dan budaya yang dikembangkan sebagai atraksi wisata. Namun, kegiatan wisata mengalami stagnansi dan pengelolaan tidak berjalan sejak tahun 2017. Pada tahun 2021, pemerintah desa mengaktifkan kembali lembaga pengelola desa wisata yang merupakan mitra utama dalam kegiatan pengabdian ini. Permasalahan mitra dalam pengelolaan desa wisata adalah keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan rencana pengembangan desa wisata. Artikel ini menguraikan proses dan hasil kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mitra dalam mengelola desa wisata, khususnya dalam proses merencanakan pengembangan desa wisata. Kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan participatory planning melalui metode pemetaan potensi dan masalah, serta focus group discussion (FGD). Sementara itu, perumusan strategi pengembangan menggunakan metode analisis SWOT. Kegiatan ini mampu mendorong peningkatan pengetahuan  dan pengalaman mitra dalam memahami potensi dan masalah desa, serta merencanakan pengembangan desa wisata di masa mendatang. Selain itu, kegiatan ini menghasilkan strategi pengembangan desa wisata yang telah disepakati bersama para pemangku kepentingan terkait sektor pariwisata di tingkat desa.

Keywords

Desa Wisata Participatory Planning Pendampingan

Article Details

How to Cite
Rochman, G. P. R., Lely Syiddatul Akliyah, Irland Fardani, Tarlani Tarlani, & Prabowo, N. P. (2023). Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Participatory Planning. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 328-336. https://doi.org/10.31960/caradde.v6i2.2084

References

  1. Chambers, R. (1994). Participatory Rural Appraisal (PRA): Challenges, Potentials and Paradigm. World Development, 22(10), 1437–1454.
  2. Dangi, T. B., & Petrick, J. F. (2021). Enhancing the role of tourism governance to improve collaborative participation, responsiveness, representation and inclusion for sustainable community-based tourism: a case study. International Journal of Tourism Cities. https://doi.org/10.1108/IJTC-10-2020-0223/FULL/HTML
  3. Giampiccoli, A., & Saayman, M. (2018). Community-based tourism development model and community participation. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 7(4), 1–27.
  4. Goodwin, H., & Santilli, R. (2009). Community-based tourism: A success. ICRT Occasional Paper, 1–37.
  5. Hasanuddin, M. (2019). Analisis Fasilitas Pariwisata Di Museum Angkut Kota Batu Bagi Pengunjung Penyandang Disabilitas [Universitas Brawijaya]. In Doctoral dissertation (Vol. 72, Issue 2).
  6. Khartishvili, L., Mitrofanenko, T., Muhar, A., & Penker, M. (2020). Issues with Applying the Concept of Community-Based Tourism in the Caucasus. Mountain Research and Development, 40(1), R11.
  7. Moliner, O., Sales, A., & Sanahuja, A. (2017). Social mapping in the context of a community-build day: Strategy to strengthen links with community in a small rural school. Procedia-Social and Behavioral, 237, 305–310.
  8. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2018 - 2025, (2019).
  9. Pranata, Y. (2012). PENGARUH DAYA TARIK WISATA TERHADAP MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK UNTUK BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA TIRTA ALAM CIBINONG - SAGALAHERANG, KABUPATEN SUBANG. 7–21.
  10. Prasetya, I. (2006). Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu - Ilmu Sosial. Departemen Ilmu Administrasi.
  11. Prihatiningtyas, A. (2021). ANALISIS PEMETAAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN DESA WISATA ( Studi pada Desa Wisata Gerduren Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas).
  12. Rochman, G. P., Odah, Chofyan, I., & Sakti, F. (2020). Understanding the smart society in rural development. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 447(1), 012016. https://doi.org/10.1088/1755-1315/447/1/012016
  13. Rudolfus Sawu, M., & Pramita Sugiarti, D. (2020). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Community Based Tourism di Desa Wisata Waturaka, Kabupaten Ende. Jurnal Destinasi Pariwisata, 8(1), 119. https://doi.org/10.24843/jdepar.2020.v08.i01.p16
  14. Vajirakachorn, T. (2011). Determinants of success for community-based tourism: The case of floating markets in Thailand. Texas A&M University.
  15. Waniganeththi, G. (2017). Role of Participatory Rural Appraisal (PRA) Tools and Techniques for Rural Development Planning.
  16. Zakaria, F., Suprihardjo, D., Perencanaan, J., & Teknik, F. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. 3(2).
  17. Zielinski, S., Jeong, Y., & Geographies, C. M. (2021). Factors that influence community-based tourism (CBT) in developing and developed countries. Taylor & Francis, 23(5–6), 1040–1072. https://doi.org/10.1080/14616688.2020.1786156

Most read articles by the same author(s)