Main Article Content

Abstract

Penerapan teknologi tepat guna pascapanen kopi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan kopi. Kelompok tani BLJ Tani (Blang Jorong Tani) dan kelompok tani Buge Mujadi adalah dua kelompok tani petani kopi di Desa Petukel Blang Jorong yang akan menjadi masyarakat mitra kegiatan penerapan TTG. Tujuan dari kegiatan penerapan TTG ini adalah untuk meningkatkan produktifitas masyarakat mitra (petani kopi) di Desa Petukel Blang Jorong melalui penerapan mesin-mesin TTG pascapanen kopi. Mesin-mesin yang akan diterapkan nantinya adalah mesin pengupas kulit buah kopi sistem berjalan, mesin pencuci buah kopi dan mesin huller berjalan. Metode pelaksanaan program dimulai dari survey ke lokasi, sosialisasi program, perancangan dan pembuatan mesin-mesin pascapanen kopi, penerapan mesin yang telah difabrikasi dan evaluasi kegiatan. Dari hasil  kegiatan telah diproduksi mesin-mesin tepat guna pascapanen kopi, yang terdiri dari dua unit mesin pengupas kulit kopi berjalan (pulper mobile), satu unit mesin pencuci biji kopi type bacth, dan satu unit mesin pengupas biji kopi berjalan (huller mobile). Petani kopi di Desa Petukel Blang Jorong Kabupaten Bener Meriah telah mengenal mesin-mesin teknologi tepat guna pascapanen kopi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan produktifitas petani kopi mulai meningkat. Hal ini dapat terlihat dari proses pengolahan kopi pascapanen yang lebih efektif dan efesien.

Keywords

Pascapanen kopi; Mesin-mesin TTG; Petani kopi; Produktifitas;

Article Details

How to Cite
Mawardi, I., Hanif, H., Zaini, Z., & Abidin, Z. (2019). Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 205-213. https://doi.org/10.31960/caradde.v1i2.56

References

  1. Anonim. (2017). Kopi (online) https://www. indonesia-investments.com/id/bisnis/ komoditas/kopi/item186? (diakses 9 Mei 2017).
  2. Anonim. (2017). Luas Perkebunan Kopi (online). https://benermeriahkab.bps. go.id/subject/54/perkebunan.kopi.html (diakses 2 Februari 2018)
  3. Chandra, D., R.H. Ismono dan E. Kasymir. (2013). Prospek Perdagangan Kopi Robusta Indonesia di Pasar Internasional. Jurnal ilmu-ilmu Agribisnis (JIIA), Vol 1 No. 1 Tahun 2013. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
  4. Indra, M., Nurdin, Zulkarnaini. (2017). Inovasi Mesin-Mesin Teknologi Tepat Guna Pascapanen Kopi. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 2017 vol. 2 no. 2 Tahun 2017
  5. Mayrowani H., (2013). Kebijakan Penyediaan Teknologi Pascapanen Kopi dan Masalah Pengembangannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol 31, No. 1, Juli 2013. Bogor
  6. Mayrowani, H., D.K.S. Swastika, R.N. Suheti dan Supadi. (2012). Kajian Kebijakan Pascapanen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pascapanen. Laporan Penelitian, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
  7. Muzammir, Indra, M., Samsul, B.. (2018). Modifikasi Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Ari Kopi Dengan Daya 5 Hp. Jurnal Mesin Sains Terapan, vol.2, no.1 Tahun 2018
  8. Sukrisno, W., Ahmad, S. dan Mulato. (2011). Kinerja Mesin Pengupas Kulit Buah Kopi Basah Tipe Tiga Silinder Horisontal. Jurnal Pelita Perkebunan, Volume 27, Nomor 1, Edisi April 2011
  9. Syahrir, A. 2013. Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kopi. Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Thermofluid IV Universitas Lambung Mangkurat (Unila), Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013.
  10. Thurmizi. (2014). Potensi dan Pengembangan Kopi di Aceh. Indonesia International Coffee Symposium 2014, Banda Aceh 19-22 November 2014.
  11. Widodo, P. (2012). Pengembangan Mesin Pengolahan Kopi Skala UKM di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. (online). http://www.pkpp.ristek. go.id (diakses 12 Mei 2016