Main Article Content

Abstract

The aim of the PKM program is to strengthen the quality and increase the quantity of green been Gayo coffee through the implementation of a drying rack innovation with a knockdown system. Methods for solving problems using structural and functional methods. The structural method is in the form of designing and fabricating the knockdown drying rack system, while the functional approach method is carried out in the form of problem identification, implementation and training, to mentoring. The output of this activity has been produced in the form of a knockdown coffee drying rack. The knockdown system innovation on coffee drying racks has many advantages over conventional drying racks. The use of knockdown drying racks has increased the dry coffee bean production capacity by up to 40% and the quality of the coffee beans is well maintained.

Keywords

Kopi Gayo Rak Pengering Inovasi Knockdown

Article Details

Author Biography

Indra Mawardi, Politeknik Negeri Lhokseumawe

Jurusan Teknik Mesin

How to Cite
Indra Mawardi, Hanif, Jannifar, Safaruddin, & Zainal Abidin. (2020). Inovasi Rak Pengering Sistem Knockdown Dalam Upaya Penguatan Kualitas Kopi Gayo Sebagai Produk Unggulan Daerah. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 204-2011. https://doi.org/10.31960/caradde.v3i2.551

References

  1. Dina, S. F., Azwardi, A., & Sipahutar, E. H. (2018). Rancang Bangun dan Ujicoba Pengering Surya Tipe Kolektor Tabung Vakum (Evacuated Tube Collector). Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 29(1), 74–83.
  2. Kopi. (2019). Retrieved June 10, 2019, from https://www.indonesia-investments.com/ id/bisnis/komoditas/kopi/item186?
  3. Maharani, A., & Sumowo, S. (2020). Inovasi Kue Batik Jember Sebagai Upaya Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Jember. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 193–202.
  4. Mawardi, I. (2018). Inovasi TTG Mesin Huller Kopi Multi Fungsi Dalam Upaya Peningkatan Pascapanen Kopi. In Seminar Nasional hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SENDIMAS) Ke-4.
  5. Mawardi, I., Hanif, H., Zaini, Z., & Abidin, Z. (2019). Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas Petani Kopi di Kabupaten Bener Meriah. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 205–213.
  6. Mawardi, I., Nurdin, N., & Zulkarnaini, Z. (2020). Inovasi Mesin-Mesin Teknologi Pascapanen Kopi Sebagai Produk Usaha Intelektual Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe. Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(1), 24–33.
  7. Mayrowani, H. (2013). Kebijakan penyediaan teknologi pascapanen kopi dan masalah pengembangannya. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 31, pp. 31–49).
  8. Sary, R. (2016). Kaji eksperimental pengeringan biji kopi dengan menggunakan sistem konveksi paksa. Journal of POLIMESIN, 14(2), 13–18.
  9. Statistik, B. P. (2018). Statistik Kopi Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
  10. Takengon, P. K. A. T. (2018). Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017-2022. Indonesia.
  11. Tengah, B. P. S. K. A. (2017). Kabupaten Aceh Tengah Dalam Angka.
  12. Thurmizi. (2014). Potensi dan Pengembangan Kopi di Aceh. In Indonesia International Coffee Symposium 2014. Banda Aceh.