Main Article Content

Abstract

Membangun kembali semangat kelompok warga desa Radda pasca bencana alam banjir bandang merupakan langkah strategis untuk mengurangi resiko. Dalam prosesnya dibentuk forum grop diskusi antar pemuka atau tokoh masyarakat tanpa terkecuali aparat pemerintah. Fakta yang terdapat dimasyarakat desa Radda sangat banyak yang ingin disampaikan kepada pemerintah setempat tehadap apa yang telah mereka alami pasca banjir bandang tersebut. Dengan adanya advocacy yang dilakukan oleh para tim pengabdian kepada masyarakat maka isu-isu yang berkambang dapat tersampaikan. Untuk mendapatkan data yang akurat dilapangan, para tim melakukan dengan konsep PAR (Participatory Action Research) yaitu mengamati aksi yang sementara terjadi atau berlangsung demi menghasilkan suatu perubahan yang lebih baik. Hasil dari kelompok PAR menjabarkan beberapa langkah yang dilakukan yaitu pemetaan, membangun hubungan kemanusiaan, menentukan agenda riset, pemetaan partisipatif, merumuskan masalah kemanusiaan, menyusun strategi gerakan pemecahan problem kemanusiaan, pengorganisasian masyarakat, melancarkan aksi perubahan, refleksi perubahan sosial, dan meluaskan skala gerakan dan dukungan keberhasilan. Hasil dari program pengabdian tersebut yaitu adanya upaya yang dilakukan oleh pihak terkait dalam pengurangan resiko bencana alam kedepannya. Selanjutnya masyarakat teredukasi dalam membangun kembali kekuatan komunitas dengan mitigasi pasca bencana banjir dan juga penanganan bencana banjir.

Keywords

Advocacy Participatory Action Research Bencana Banjir

Article Details

How to Cite
Assaad, A. S., Kamal, H., Mustafa, A., & Nada Kamal. (2024). Advocacy Korban Bencana Pasca Banjir Bandang: Upaya membangun kembali kekuatan komunitas dengan mitigasi bencana Alam. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 589-579. https://doi.org/10.31960/caradde.v6i3.2278