Main Article Content

Abstract

The purpose of this activity is to increase the knowledge and awareness of elementary school students at SDN Cimaung 2 to foster self-hygiene behavior through the habit of cutting nails and brushing teeth regularly. The preliminary survey showed that more than 50% of students still did not get used to clean and healthy behaviors (PHBS), especially in cutting nails and brushing their teeth regularly. This form of community service is carried out through counseling on the benefits of cutting nails and brushing teeth regularly as well as how to cut nails and brush teeth properly, then followed by direct practice. The evaluation results showed an increase in students' knowledge about the benefits of getting used to cutting nails and brushing their teeth regularly and how to do it properly and correctly. Through PHBS activities at school, it is expected that students can increase self-hygiene awareness and be able to become agents of change in a wider community.

Keywords

memotong kuku menyikat gigi self hygiene

Article Details

How to Cite
Yani, A., & Patricia, V. (2020). Pemberdayaan Siswa Sekolah Dasar sebagai Agent of Change dalam Penerapan Self-Hygiene. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 290-296. https://doi.org/10.31960/caradde.v3i2.613

References

  1. Daramusseng, A., Julianti, T.B. (2019). Program Sanitarian Cilik di SD Negeri 011 Samarinda sebagai sarana edukasi pola perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(2), 145-152.
  2. Jamilatun, M., Aminah, A., & Shufiyani, S. (2020). Pemeriksaan Kuku dan Penyuluhan Memotong Kuku yang Benar pada Anak-Anak di Panti Asuhan Assomadiyyah. Jurnal Abdidas, 1(3), 88-94.
  3. Jamilatun, M. (2019). Penyuluhan mencuci tangan sebagai upaya mencegah kecacingan di Panti Asuhan Assomadiyyah Tangerang. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(3), 273-278.
  4. Jodjana, E., & Majawati, E. S. (2017). Gambaran infeksi cacing Trichuris trichiura pada anak di SDN 01 PG Jakarta Barat. Jurnal Kedokteran Meditek, 23(61), 32-40.
  5. Khoirin, K. (2019). Hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan terjadinya karies gigi pada anak usia sekolah kelas IV. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 3(2), 191-198.
  6. Kurdaningsih, S.V. (2018). Hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya karies gigi pada anak usia sekolah di SDN 135 Palembang tahun 2017. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 1(1), 8-14.
  7. Notoatmodjo, S., Anwar, H., Ella, N. H., & Tri, K. (2012). Promosi kesehatan di sekolah (pp. 21-23). Jakarta: Rineka Cipta.
  8. Wardhani, S., Mahdalena, V., & Handayani, L. (2020). Sosialisasi PHBS dengan media komunikasi pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Cilajim Desa Cipendeuy Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 5(1), 157-166.
  9. Wiradona I., Widjanarko B., & Syamsulhuda, B.M. (2013). Pengaruh perilaku menggosok gigi terhadap plak gigi pada siswa kelas IV dan V di SDN Wilayah Kecamatan Gajahmungkur Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 8(1), 59-68.
  10. Zubaidi, M. M., Hariyanto, T., & Ardiyani, V. M. (2017). Hubungan personal hygiene (cuci tangan menggunakan sabun) dengan kejadian penyakit cacingan pada anak kelas I-VI MI Nahdlatul Wathan (NW) Bimbi Desa Rensing Raya Kec. Sakra Barat Kab. Lombok Timur. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(3), 360-367.