Main Article Content

Abstract

The study aims to find out why teens who fail to marry provide religious counseling to find meaning in life. Research is descriptive qualitative the phenomenon is a case study in young people who fail to marry. Data is gathered throught interviews, observation and discussion. Studies have shown that the life meaning of a youth who is undermarried begins with his or her religious counseling at the boarding school in order to give up the sadness he feels over a difficult situation and the hope of changing can change him for the better. By himself following the process of religious counseling in the boarding house marked self acceptance of the problem faced, finding his benefits compared with the previous one. The relization that the issues befell him were god’s enlightened destiny in a better future.

Keywords

meaning of life; youth; failure to marry; religious counseling

Article Details

Author Biographies

Eni Kuswatun, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Bimbingan dan Konseling

Maemonah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bimbingan dan Konseling Islami

References

  1. Daftar Pustaka
  2. Adjeng Pudji Rachmawati (2016). Penemuan Makna Hidup Pada Insan Pasca Stroke Jurnal. Psikologi Ulayat, Vol. 3, No. 2 (12) Hlm. 181-194
  3. Andi Hikmawati Yunus. (2019) Pemaknaan dan Alasan Mentransformasikan Diri Secara Spiritual di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Emik. Volume 2 Nomor 1, Juni 2019
  4. Andi Hikmawati Yunus (2019). Hijrah: Pemaknaan Dan Alasan Mentransformasikan Diri Secara Spiritual Di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Emik, Volume 2 Nomor 1 (6)
  5. Dianing Safitri, Deskripsi makna hidup (Studi kasus jama’ah pengajian kitab al-Hikam desa Gulang, Kecamatan mejobo kabupaten kudus), iain walisongo, 2011
  6. Gantina Komalasai dkk, Teori dan Tekhnik konseling, (jakarta: PT Indeks, 2011)
  7. Hanna jumhana bastaman, integrasi psikologi dengan islam menuju psikologi islami, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1997)
  8. Hanna Jumhana Bastaman, Meraih hidup bermakna, Kisah pribadi dengan pengalaman tragis, (Jakarta Selatan: Paramadina, 1996)
  9. Liputo, S. (2014). Distres Psikologi dan Disfungsi sosial ditemukan pada kalangan masyarakat miskin kota Malang, Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 2 (3)Muhibbinsyah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997)
  10. Mustofa, Casmini, Sutrisno, Pencarian makna hidup siswa dari keluarga miskin di kabupaten wonosobo, Jurnal Shimpatic volume 6, Nomor 1, 20019,: 85
  11. Riri Fitria Burhan dkk (2014). Gambaran Kebermaknaan Hidup Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Serta Tinjauannya Menurut Islam, Jurnal Psikogenesis, Vol. 2, No. 2 (6)
  12. Riris Dan Nuryati (2011). Self-Esteem Dan Makna Hidup Pada Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (Pns). Jurnal Psikologi Volume 38, No. 2 (12) 176 – 184
  13. Sarlito w sarwwono, psikologi sosial, (salemba, humanika, 2007)
  14. Tohirin, metode penelitian kualitatif dalam pendidikan dan bimbingan konseling, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012).