Main Article Content

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan assertive training, pergaulan bebas siswa sebelum dan sesudah diberikan assertive training, dan pengaruh assertive training untuk mengurangi pergaulan bebas siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis eksperiment. Desain penelitian menggunakan pretest –posttest control group design. Populasi penelitian sebanyak 75 siswa dengan mengambil sampel 28 orang siswa. Teknik penarikan sampel adalah simple random sampling. Instrument yang digunakan adalah bahan perlakuan berupa scenario assertive training dan angket pergaulan bebas. Hasil penelitian menunjukkan penerapan teknik   assertive  training yang dilaksanakan selama  delapan kali pertemuan menunjukkan kecenderungan pergaulan bebas pada siswa cenderung menurun dan ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberikan Assertive Training dengan siswa yang diberikan layanan BK oleh konselor sekolah lainnya untuk mencegah kecenderungan pergaulan bebas. Kesimpulan setelah pelaksanaan teknik assertive training, yaitu kecenderungan pergaulan bebas pada siswa yang diberikan pelatihan assertive cenderung menurun dibandingkan dengan siswa yang diberikan layanan BK oleh konselor sekolah lainnya, artinya semakin diberi Assertive Training  maka kecenderungan pergaulan bebas juga menurun. Dari hasil penelitian maka, disarankan pada  konselor sekolah dapat menggunakan latihan asertif dalam menangani masalah-masalah yang dialami oleh siswa secara terprogram  dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait.

Keywords

Assertive Training Pergaulan Bebas

Article Details

References

  1. Andisti, M.A. & Ritandiyono. (2008). Religiusitas Dan Perilaku Seks Bebas Pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi. Vol. 1. No. 2. Juni 2008.
  2. Aryani, F. (2004). Pengembangan Paket Pelatihan Ketearmpilan Asertif Untuk Siswa SLTP. Tesis (tidak diterbitkan). Malang: Universitas Negeri Malang.
  3. Aryani, F., & Bakhtiar, M. I. (2018). Effect of assertive training on cyber bullying behavior for students. Konselor, 7(2), 78–88. https://doi.org/10.24036/020187210283-0-00
  4. Corey, G. (2007). Teori dan Praktek Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.
  5. Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT.Refika Aditama.
  6. Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
  7. Hasbahuddin. (2015). Penerapan Pendidikan Karakter Untuk Mencegah Kecenderungan Penyalahgunaan Narkoba SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. Vol. 1 No. 2 Desember 2015.
  8. Hasbahuddin. (2017). Model Pendidikan Karakter Untuk Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa Di Kabupaten Pangkep. Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Tersedia Online di Vol. 1, No. 1, 2017
  9. Lava, NCE. (2010). Pelatihan Peningkatan Perilaku Asertif sebagai UpayaMencegah Seks Bebas pada remaja. Jurnal Psikologi OnLine
  10. Lioni, A & Pratiwi, T. I. (2013). Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif Berpacaran Pada Siswa. Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 23-27
  11. Nasri, D & Koentjoro. (2015). Pelatihan Asertivitas Normatif Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Wanita. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. ISSN: 2301-8267 Vol. 03, No.01, Januari 2015
  12. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
  13. Sussanti, D, I. (2010). Keefektifan Assertive Training untuk Mengubah Persepsi Seks Bebas Siswa di SMK Negeri 4 Malang. Jurnal OnLine
  14. Taher, J. (2012). Eco-Tropica. Manado. Jurnal Jendela Ilmu. Volume 1. Nomor 1
  15. Tindall, A. J. dan Gray, D. H. (1987). Peer Power : Becoming An Effective Peer Helper. Book 1. Alih bahasa oleh Abdullah Pandang.
  16. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta Penjelasannya. Bandung : Citra Umbara