Main Article Content

Abstract

Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan tahun dimana setiap remaja selalu mengalami proses mencari jati diri. Remaja terlibat jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia dengan segala keunikan dan kerumitannya. Oleh karena itu, objek formal yang menjadi kajian bimbingan dan konseling adalah manusia dengan segala permasalahannya. Pada umunya, banyak remaja mencari identitas diri dengan berprilaku menyimpang atau suatu bentuk kenakalan. Disinilah Guru BK berperan dalam mengatasi kenakalan remaja dengan menggunakan teknik terapi ekspresif.

Keywords

Kenakalan Remaja, Guru BK, Ekspresif Terapi

Article Details

Author Biography

Yeni Karneli, Universitas Negeri Padang

Bimbingan dan Konseling

References

  1. Abdillah, Husni. (2015). Penggunaan Seni Ekspresif dalam Bimbingan dan Konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 1:43-49.
  2. Aviyah, E., & Farid, M. (2019). Religiusitas, Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 3(02), 126–129. https://doi.org/10.30996/persona.v3i02.376.
  3. Az-Zahrani dan Musfir. (2005). Konseling Terapi. Jakarta: Gema Insani.
  4. Bawengan. (1973). Pengantar Psikologi Kriminal. Jakarta: Pradnya Paramitha.
  5. Bimo, Walgito. (1982). Kenakalan Anak (Juvenile Delequency). Yogyakarta: Yayasan Penerbit Faktultas Psikologi UGM.
  6. Briar, Scott. (1965). Delequentcy Situasional Inducements and Comittment. Newyork: Willey and Sons.
  7. Bonger, Wiliam dan Kempe G. (1970). Pengantar Tentang Kriminologi. Jakarta: PT Pembangunan Pustaka Sarjana.
  8. Dahlan, M.D. (1987). Dasar-dasar Konseptual Penanganan Masalah Bimbingan dan Konseling Islami di Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Makalah pada Seminar dan Lokal Karya BK.
  9. Daradjat Zakiah. (1995). Pendidikan Islam dalam keluarga dan Sekolah. Indonesia: TPI Ruhama.
  10. Dirdjosisworo, SH. (1970). Perkembangan Masyarakat dan Timbulnya Kejahatan. Bandung: Bursa Buku UNPAR.
  11. Dirdjosiswono, SH dan Soedjono. (1977). Ilmu Jiwa Kejahatan Dalam Studi Kejahatan. Bandung: Alumni
  12. Dirdjosisworo, SH dan Soedjono. (1984). Sosio Kriminologi. Bandung: Sinar Baru.
  13. Ekowarni, E. (2016). Kenakalan Remaja: Suatu Tinjauan Psikologi Perkembangan. Buletin Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1(2), 24–27. https://doi.org/10.22146/bpsi.13162
  14. Gunarsa, Singgih, D. (1980). Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  15. Gunarsa, Singgih, D. (1981). Psikologi Perkembangan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  16. Gunarsa, Singgih, D. (2004). Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  17. Gerungan W. A. "Psychologi Social" Suatu Ringkasan. Bandung: PT Eresco
  18. Haskell, Martin. (1974). Criminology Crime and Criminality. Chicago: RNM Publishing Company.
  19. Hikmawati, Fenti. (2010). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
  20. Jeffery R. C. Crime Prevention Trough Environ Mental Design. London: Sage Publication.
  21. Jhon, May B. (1963). Crime Social Structure. London: Faber.
  22. Kartono,Kartini.2003. Patologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  23. Kartono, Kartini. (1986). Kenakalan Remaja. Jakarta: CV Rajawali Jakarta.
  24. Lilikuwata, Henkie. (1986). Teori-teori Kriminologi. Jakarta: Diktat.
  25. Makum, M. (1983). Anak, Keluarga, dan Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.
  26. Mapiare, Andi. (1983). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
  27. Marthasaputra. (1973). Asas-Asas Kriminologi. Bandung: Alumni.
  28. Margaretha, R. (2012). Hubungan antara Kekerasan Emosional pada Anak terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 1(03), 2. Retrieved from http://journal.unair.ac.id/filerPDF/110810221_ringkasan(1)_FIX_PKM.pdf
  29. Mulyadi. (2016). Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta, Indonesia. Prenadamedia Grup.
  30. Nasution Harun. (1986). Akal wahyu dalam islam (2nd ed). Jakarta, Indonesia: UI Press.
  31. Prayitno & Amti, E. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
  32. Prayitno, Surya, M., Thantawy R., Wibowo, M.E., Karnoto, Zamzamy A., Prayitno E., Setiawaty D., Setyohutomo G., & Moenir, C.H. (1997). Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Buku III. Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Penerbit Aksara.
  33. Putra, A. R. B. (2015). Peran Guru Bimbingan dan Konseling Mengatasi masalah Kenakalan Remaja di Sekolah. Koseling Gusjigang, 10, 32–39.
  34. Pennebaker, J.W & Chung, C.K. 2007. Expressive Writing and Its Links to Mental and Physical Health. New York : Oxford University Press.
  35. Sabarisman, Unayah, N., & Muslim. (2015). Fenomena Kenakalan Remaja Dan Kriminalitas. Sosio Informa, 1(200), 121–140. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22146/jpsi.6959
  36. Short, James F., &Strodtbeck. (1965). Group Process and Gang Deliquency. Chicago: UC Press
  37. Simandjuntak. (1979). Latar Belakang Kenakalan Remaja. Bandung: Alumni.
  38. Soeharto, Saputro, B. M., & Dewayani, T. N. E. (2012). Hubungan Antara Konformitas Terhadap Teman Sebaya Dengan Kecenderungan Kenakalan Pada Remaja. Insight, 10(I), 1–15.
  39. Sobur, Alex. (1986). Anak Masa Depan. Bandung : ANGKASA.
  40. Spergel, Irving, A. (1964). An Exploratory Study of Deliquen Subcultures. Chicago: UN Press.
  41. Sumara, D., Humaeri, S., & Santoso, M. (2018). Kenakalan Remaja Dan Penanganannya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 129–389. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14393
  42. Sudarsono. (1990). Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
  43. Suidman, Ineke. (1987). 100 Pertanyaan Mengenai Balita. Jakarta: Sinar Harapan.
  44. Supriatna, Mamat dan Nurihsan. (2005). Pendidikan dan Konseling di Era Global dalam Prespektif DR. M. Djawad Dahlan. Bandung: Rizqi Press
  45. Surya, Mohamad. (2003). Teori-teori Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
  46. Syahniar. 2012. Impact Therapy (suatu tinjauan praktek dalam konseling). Makalah dalam Prosiding Seminar Internasional Bimbingan dan Konseling ISBN: 978-602-8124-60-7
  47. Tannenbaum, Frank. (1963). Crime and The Comunity. New York: Columbia University Press
  48. Wahjosumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo
  49. Widyanti, Ninik dan Waskita, Yulius. (1987). Kejahatan Dalam Masyarakat dan Pencegahannya. Jakarta: Bina Aksara
  50. Yudrik, Jahja.(2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
  51. Yusuf, Syamsu (2008). Perkembangan Psikologi Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosda
  52. Yusuf, Syamsuf . et al. (2010). Landasan dan bimbingan konseling. Bandung, Indonesia: PT Remaja Rosda Karya.