Main Article Content

Abstract

Masa Proses menua (aging) merupakan proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Kondisi tersebut cenderung untuk menimbulkan beban ganda masalah kesehatan, yaitu masalah kesehatan secara umum dan masalah kesehatan jiwa pada lansia. Permasalahan lain dapat berasal dari aspek sosial dan aspek psikologis atau emosional. Seorang lansia akan banyak mengalami berbagai kehilangan seperti kehilangan financial dan pekerjaan, kehilangan status, kehilangan teman, kenalan atau relasi, serta kehilangan pasangan. Oleh karena itu, objek formal yang menjadi kajian bimbingan dan konseling adalah manusia dengan segala permasalahannya. Pada umunya, banyak orang dewasa akhir yang mengalami permasalahandari aspek sosial dan aspek psikologis atau emosional. Disinilah Guru BK berperan dalam mengatasi masalah tersebut.

Keywords

Penyesuaian Diri, Lansia, Guru BK

Article Details

References

  1. Baron, R. A & Bryne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jilid II. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT. Erlangga.
  2. Basuki, W. 2015. Faktor-faktor penyebab kesepian terhadap tingkat depresi pada lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Kota Samarinda. Samarinda : Universitas Mulawarma (Vol. 04)
  3. Burns, D. D. (1988). Mengapa Kesepian (Program Baru yang Telah Diuji secara Klinis untuk Mengatasi Kesepian). Jakarta: Erlangga
  4. Brehm, S,. (2002). Intimate Relationship. New York. Mc. Graw Hill
  5. Bruno, F. J. (2002). Conguer Loneliness, menaklukan Kesepian. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Coopersmith dalam Rom Harre & Rogger Lamb. 1996. Ensiklopedia Psikologi. Jakarta: Arcan
  6. BPS Kab. Gunungkidul. (2013). Data Pilah Kependudukan. Diakses dari http//gunungkidulkab.go.id. Pada tanggal 26 November 2019, pukul 11.21 WIB.
  7. Elizabeth B. Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
  8. Elizabeth B. Hurlock. (2002). Psikologi Perkembangan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
  9. Elizabeth B. Hurlock. (1998). Psikologi Perkembangan :Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  10. Gunarsa, S.D . (2009). Dari Anak sampai Usia Lanjut :Bunga Rampai Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gunung Mulia
  11. Hendriarti Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Riefka Aditama.
  12. Justitia, D. (2014). Konseling Spiritual dalam Meningkatkan Wellness Lansia. Febriani, F., Syahniar, S., & Zikra, Z. (2015). Permasalahan yang Dialami Lansia dalam Melakukan Penyesuaian Diri di Panti Sosial dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif terhadap Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin). Jurnal Konseling dan Pendidikan, 3(1), 22-28.
  13. Pasmawati, H. (2017). Pendekatan Konseling untuk Lansia. Jurnal Ilmiah Syi'ar, 17(1).
  14. Pratama, I., Said, A., & Erlamsyah, E. (2019). Kebahagiaan Lanjut Usia dalam Menjalani Masa Pensiun. Jurnal Neo Konseling, 1(1).
  15. Prawitasari, J. E. (1993). Aspek Sosio-Psikologis Usia Lanjut di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 21(4 Des).
  16. Ermayanti, S., & Abdullah, S. M. (2007). Hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada masa pensiun. Jurnal InSight, 5, 148-162.
  17. Rachmawati, D., & Listiyandini, R. A. (2014). Peran konsep diri terhadap resiliensi pada pensiunan. Jurnal Psikogenesis, 3(1), 1-12.
  18. Rita Eka Izzaty dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
  19. Rahmawan, R., Rasni, H., Simamora, R.H.2013. Hubungan Penyesuaian Diri dengan Tingkat Kecemasan Lanjut Usia di Karang Werda Semeru Jaya dan Jember Permai Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Laporan penelitian. UNEJ.
  20. Santoso, H., & Ismail, H. (2009). Memahami krisis lanjut usia: BPK Gunung Mulia.
  21. Siti Partini Suardiman. (2011). Psikologi Usia Lanjut.Yogyakarta: UGM
  22. Septanti, Y. (2009). Hubungtan Dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada masa pensiun di perumahan papan bestari pasuruan. SKRIPSI Jurusan Bimbingan dan Konseling & Psikologi- Fakultas Ilmu Pendidikan UM.