Perspektif Hukum Pada Hak Moral Pemegang Hak Cipta Yang Berbeda Nama Terhadap Pencipta Yang Masih Hidup

Authors

  • Mustofa Fahmi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Aidul Fitriciada Azhari Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Absori Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Didik Irawansah Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31960/ijocl.v4i1.1706

Keywords:

Perlindungan Hukum; Hak Moral; Cipta Karya; Beda_nama.

Abstract

This study aims, (1) to find out the legal protection of the moral rights of traditional art creators on the recording of a work in Copyright Law; (2) To find out what legal steps can be taken by the Author for the recording of a work in the context of law enforcement in Indonesia. This research method is normative law. Legal approach, case approach and approach, interview research data sources and direct observations and combined with laws and regulations that are closely related to the object of research. Data analysis is descriptive analytical and qualitative withdrawal. The results of the study found a form of legal protection for the rights of the creators of traditional moral arts in the form of performing the basic motion of the Kethek Ogleng dance for recording a work in copyright law in the form of moral rights and economic rights for his creations. Meanwhile, legal steps that can be taken by the author on the recording of the work can be done by recording the change in the name of the right holder, as well as other steps, namely the deletion of the registration of the work to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and then re-registering with the creator and rights holder create.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Mustofa Fahmi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hukum

Aidul Fitriciada Azhari, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hukum

Absori, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hukum

Didik Irawansah, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hukum

References

Adey Irawan, Muhammad Fashihullisan, Maryono, 2020, Peran Kesenian Kethek Ogleng Terhadap Masyarakat Desa Tokawi Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacita. Thesis, SKTIPP PGRI Pacitan.

Agoes Hendriyanto, Bakti Sutopo, Arif Mustofa, Kekhasan Seni Kethek Ogleng Pacitan karya Sutiman. Jurnal Penelitian Pendidikan vol. 11 no. 1 Juni 2019.

Budi Agus Riswandidan & Siti Sumartiah, 2006, Masalah-masalah HAKI Kotemporer. Yogyakarta: Gitanagari.

Faiza Tiara Hapsari, 2012, Eksistensi Hak Moral Dalam Hak Cipta Di Indonesia. Jurnal MMH jilid 41 No. 3 Juli 2012 hlm 464.

Ferol Mailangkay 2017, “Kajian Hukum Tentang Hak Moral Pencipta dan Pengguna Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Jurnal Lex Privatum, Vol 5 No. 4 Juni 2017.

Haris Munandar dan Sally Sitanggang, 2008, Mengenal Hak Kekayaan Inteletual, Hak Cipta, Paten, Merk, dan Seluk-beluknya. Jakarta: Erlangga.

Henry Soesilo, 2011, Hak Cipta tanpa Hak Moral. Jakarta: Rajawali Press.

Ismail Shaleh, 1990, Hukum dan Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Johny Ibrahim, 2011 Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayu Media.

JCT Simorangkir, 1979, Hak Cipta Lanjutan. Jakarta: Djembatan.

Ki Hajar Dewantara, 1994, Bagian Kedua: Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra. 1993. Hukum Sebagai Suatu Sistem. Bandung: Remaja Rusdakarya.

Muhammad Djumhana & R. Djubaedillah, 1997, Hak Milik Intelektual (Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesia). Bandung: Citra Aditya Bakti.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Pencatatan Ciptaan dan Produk Hak Terkait.

Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, cetakan keenam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Philipus M Hadjon. 1987. Perlindungan hukum terhadap rakyat Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu.

Rahmadi Usman, 2003, Hukum atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia. Bandung: Alumni.

R. Subekti dan R. Tjiptrosudibio, 2008, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita.

Satjipto Raharjo. 2000. Ilmu Hukum. Bandung. PT Citra Aditya Bakti.

Sentosa Sembiring, 2002, Prosedur dan Tata Cara Memperoleh Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: Yrama Widya.

Soerjono Seokanto, 2005. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Raja Grafindo.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2011, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sophar Maru Hutagalung, 2012, Hak Cipta Kedudukan & Peranannya dalam Pembangunan. Jakarta: Sinar Grafika.

Sri Dwi Ratnasari, 2016. Nilai Pendidikan dalam pertunjukan kesenian Kethek Ogleng Pacitan Jurnal Culture Vol. 3 No. 1 Mei 2016.

Sukisno, 2018, Seni Kethek Ogleng Pacitan Warisan Leluhur dan Segenap Dimensinya. Blora: Lintas Nalar.

Supriyanto, 2012. Tari Klana Alus Sri Suwala Gaya Yogjakarta Perspektif Joged Mataram. Joged Jurnal Seni Tari, 2012 vol 3 No. 1.

Tomy Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Inteletual (HKI) di Era Glabalisasi, Sebuah Kajian Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Published

2022-07-13

How to Cite

Fahmi, M., Aidul Fitriciada Azhari, Absori, & Didik Irawansah. (2022). Perspektif Hukum Pada Hak Moral Pemegang Hak Cipta Yang Berbeda Nama Terhadap Pencipta Yang Masih Hidup. Indonesian Journal of Criminal Law, 4(1), 144-156. https://doi.org/10.31960/ijocl.v4i1.1706